Minggu, 23 April 2017

Hari Bumi 2017 di Pulau Cicir , Batam

Pulau Cicir-Batam 23 April 2-17,  Pagi belum sepenuhnya hangat saat para peserta perayaan hari bumi april 2017 memenuhi pelabuhan rakyak Air samak, atau yang lebih dikenal dengan pelabuhan Pandan Bahari-Tanjung Uncang Batam.

Foto Mitchell Mantiri.

Tidak kurang dari tiga ratus peserta yang terdiri dari mahasiswa, pelajar, birokrat, militer, karyawan perusahaan serta aktivist manca negara mulai berdatangan di pelabuhan rakyat, menanti transportasi laut untuk mengantarkan mereka menuju Pulau Cicir tempat para aktivist Rumah Bakau Indonesia akan menyambut mereka.

Kecewa karena tidak melumpur.

Secara garis besar penyelenggaraan sukses dilaksanakan tanpa kendala berarti, namun salah satu staff Infineon merasa kecewa dengan kami karena mereka sudah siap terjun dilapangan berlumpur untuk melakukan tanam bakau, mereka tidak puas hanya menanam pohon mahoni atau pohon darat lainnya.

Namun hal ini kami jawab dengan sejujurnya, bahwa aktivist Mangrove Explorer dibawah pimpinan Angles Boy Tamba, menyarankan agar tidak melakukan penanaman karena,ada ancaman tersengat ikan lepuh, lion fish yang sangat berbisa. dan demi keamanan kami mematuhi usulan tersebut karena mereka memang yang lebih memahami medan.

Foto Beringinesia.

Untuk itu kami telah mengagendakan tanam bersama dengan Infineon secepat  mereka bisa, tanpa melibat kan perusahaan atau organisasi lain pada waktu yang akan datang, hingga kami dapat lebih fokus mengawasi peserta dengan jumlah kecil.


Salam Lestari......






Sabtu, 10 Desember 2016

Kami Bagian Yang Mengambil Peran

Batam 10 Desember 2016, Sudah satu minggu ini, wilayah RBI (Rumah Bakau Indonesia) meningkat kesibukannya, hilir mudik truk pengangkut, belum lagi belasan aktivist yang terus silih berganti datang dan pergi.
Kedatangan 2.400 anakan pohon Mahoni dan Pulai perlu penanganan dengan segera karena beberapa faktor baik dalam masa pengangkutan serta pengambilan dari tempat pembantaran sementara di Politeknik Batam.

Adanya akar-akar anakan pohon yang telah menembus lapisan polibeg tentunya perlu penanganan khusus, dan kenyataan ini mencakupi hampir delapan puluh persen anakan pohon yang di pindahkan.
Namun ini sudah kami antasipasi, dengan menyiapkan tanah pengganti, dan polybeg ukuran besar (6X9 inci) serta tambahan media kompos dan tanah gembur sebagai tambahan nutrisi.

Bertambahnya volume tanah dan polybeg rupanya kurang mendapat perhitungan dari kami, sehingga lokasi pembantaran yang telah ditutup oleh paranet, sebagai pelindung tidak cukup luas, sehingga harus dilakukan penambahan dan tentunya menguras energy yang tidak sedikit dan harus dikerjakan dengan tenggat waktu kurang dari empat jam.

Pekerjaan yang telah dikoordinir sebelumnya, ditambah dengan kemampuan SDM dari RBI yang telah teruji, dalam membibitkan puluhan ribu anakan bakau,  dapat membantu Komunitas Akar Bhumi Indonesia menyiapkan karantina anakan pohon yang datang, sehingga dapat siap tanam pada waktunya.

Geliat Akar Bhumi Indonesi dalam menyiapkan anakan pohon terdengar lebih cepat dari yang kami pikirkan, bahwa beberapa perusahaan telahpun berkomitmen secara lisan dan dapat ditingkatkan dalam bentuk MOU dan aksi penanaman 1,000 pohon medio January 2017.

Bahwa para pemerhati lingkungan terus mengontak RBI dan Akar Bhumi Indonesia untuk bekerja sama, dalam bidang penanaman pohon pelindung diwilayah-wilayah yang tidak kami duga sama sekali, hingga kami harus menambah jumlah pasokan bibit dan anakan pohon untuk menuntaskan dahaga-dahaga para pecinta lingkungan serta perusahaan perusahan dengan yang berwawasan lingkungan

Terima kasih Kementerian LHK, Upt BKSDA Kepri Tanjung Pinang, K-PAL Politeknik Batam,   ASL Shipyard Indonesia, Cemara Intan Shipyard, LA Enginering , Enviro Cipta Lestari, Bakau Merah Indonesia, Mangrove Explorer,