Tidak kurang dari tiga ratus peserta yang terdiri dari mahasiswa, pelajar, birokrat, militer, karyawan perusahaan serta aktivist manca negara mulai berdatangan di pelabuhan rakyat, menanti transportasi laut untuk mengantarkan mereka menuju Pulau Cicir tempat para aktivist Rumah Bakau Indonesia akan menyambut mereka.
Kecewa karena tidak melumpur.
Secara garis besar penyelenggaraan sukses dilaksanakan tanpa kendala berarti, namun salah satu staff Infineon merasa kecewa dengan kami karena mereka sudah siap terjun dilapangan berlumpur untuk melakukan tanam bakau, mereka tidak puas hanya menanam pohon mahoni atau pohon darat lainnya.
Namun hal ini kami jawab dengan sejujurnya, bahwa aktivist Mangrove Explorer dibawah pimpinan Angles Boy Tamba, menyarankan agar tidak melakukan penanaman karena,ada ancaman tersengat ikan lepuh, lion fish yang sangat berbisa. dan demi keamanan kami mematuhi usulan tersebut karena mereka memang yang lebih memahami medan.

Untuk itu kami telah mengagendakan tanam bersama dengan Infineon secepat mereka bisa, tanpa melibat kan perusahaan atau organisasi lain pada waktu yang akan datang, hingga kami dapat lebih fokus mengawasi peserta dengan jumlah kecil.
Salam Lestari......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar