Pelatihan dasar operasional speed boat
Rahmat membawa speed boat untuk mencari bungkat bakau |
Sesampai di lokasi RBI terdengar secara sayup suara
orang mengaji, menandakan sebentar lagi memasuki waktu magrib., sambil menyapa Rahmat yang sedang memasang kayu pembatas di RBI. tersambar kopi panas yang selalu menjadi bekal dasar Rahmat dalam melakukan aktifitas di lingkungan RBI.
Suasana hening terasa menyergap saat ketukan-ketukan palu berhenti, hanya ada suasana temaram serta bunyi aliran air laut yang surut melewati alur-alur batu, namun teman-teman kecil agas ingin menyapa sang penghuni Rbi . mereka berharap ada sepermil darah segar tuk
dibagikan ke koloni , namun untuk ini saya cukup pelit memberikan kepada
mereka.
Reflek tangan menjangkau potongan kayu dan ranting membuat api. Tidak
perlu besar cukup membuat asap yang banyak. dan sang agas paham, lalu kabur
kembali kehutan bakau yang jaraknya hanya sepelemparan batu.
Shelter rumah bakau sementara ini cukup layak untuk dijadikan
pusat kegiatan mengenai bakau dipulau Batam, kekurangan pastinya ada dan cukup
banyak. Lantai kamar dan ruangan administrasi belum dikramik dan diberi sekat, kamar
mandi juga belum dikatakan layak dan harus dirubah total, karena saluran
pembuangan langsung menuju laut.
Dapur kering juga belum disiapkan. dan ini cukup penting dalam
menunjang kegiatan RBI kedepan, menyiapkan kopi atau teh, atau membuat mie
goreng merupakan ransum, untuk memulihkan tenaga.
Dari banyak kekurangan RBI ada kekurangan yang paling mendasar yaitu Sumber Daya Manusia menyiapkan
sumber daya manusia. untuk menjalankan aktifitas RBI, tanpa sdm yang memahami
kondisi alam, bersahabat dgn ekosistim, niscaya kegiatan akan melambat, dan
shelter RBI hanya tempat kongkow dan pacaran.
Mengajari aktivis mengoperasikan speed boat merupakan agenda
awal, ini terlihat sepele, tetapi ini membuat kami cukup kerepotan saat ada
kegiatan dalam kapasitas besar, dalam kegiatan seperti ini diperlukan membawa
para peserta tanam ketempat penanaman. Keterbatasan operator yang mahir dalam mengoperasikan speed
boat hanya dua orang yaitu saya dan saudara Boy, sedangkan lainya masih sangat awam .
Memahami kondisi tersebu, kami merencanakan untuk secepatnya memberikan pelatihan dasar bagi para
aktivist yang aktif di RBI, untuk menguasai speed boat.
Pelatihan ini mencakup. pengetahuan dasar mesin dan beberapa
kendalanya, kemudian dilanjutkan dengan pengoperasian boat, pemasangan mesin, manuver serta tatacara menjalankan boat saat air pasang dan air surut, serta tidak
kalah pentingnya adalah menyandarkan boat ke dermaga RBI.
Pengatahuan dasar ini bila dapat mereka kuasai, maka akan
dilakukan pelatihan level lanjutan, meliputi posisi alur, karang timbul arus
dan Gps. dengan tahapan-tahapan pelatihan dasar ini dapat terlaksana dan menghasilkan orang-orang yang
kami anggap mampu, otomatis pencarian bungkat, penanaman dan pemantauan
ekosistim bakau di daerah Tg Piayu dapat terlaksana dengan lebih ringan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar