Senin, 20 Juli 2015

Under Construction "Rumah Bakau Indonesia Fase#2


Tg Piayu Batam 19 July 2015. Kata ini kami ucapkan saat menerima Fany Delarosa Smith dan perwakilan aktivist lingkungan Gereja GPIB Immanuel Batam.

Sekilas kami paparkan tentang misi Rumah Bakau Indonesia. Bahwa untuk mencintai lingkungan hendaknya diajarkan sejak dini, karena generasi penulis tidak diajarkan pentingnya menjaga kelestarian ekosisitim, kalaupun ada hanya sekedar mempertebal halaman buku.

Terbukti dengan dibabat habisnya Hutan-hutan di Kalimantan, Sumatera, Papua dan hampir dimerata tempat dibumi khatulistiwa ini.

Batam juga merasakan hal yang sama bagi masyarakat kepulauan, dimana banyaknya Industri dapur arang yang hanya dikuasai segelintir cukong, mengkonsusi dengan rakusnya batang-batang pohon bakau, pembangunan gedung menggunakan batang bakau sebagai penyangga, Industri galangan kapal, yang posisinya dibangun tepat diatas ekosistim bakau.dan yang paling akhir adalah matinya 3 juta pohon Bakau di Dam sei Tembesi.

Fanny dan rombongan cukup memberikan apresiasi kepada kami, dikesempatan itu mereka telah meng-agendakan kunjungan edukasi lingkungan untuk anak-anak SD dilingkungan Gereja GPIB Immanuel Batam, yang akan dilakukan pada bulan Agustus.

Kami juga berharap banyak akan kedatangan mereka, bahwasannya untuk merekonstruksi ulang kecintaan terhadap bakau harusnya dimulai sejak dini.

Rumah Bakau Indonesia siap memberikan sedikit masukan kepada anak-anak yang akan datang ke rumah Bakau Indonesia, dengan pola edukasi penyemaian Bungkat Bakau, penanaman anakan Bakau, serta turing singkat dengan menggunakan speed boat dilokasi mangrove yang kami pantau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar