Kamis, 09 Juli 2015

'Dah Kami Bikin Rumah Bakau'

Menelusuri pengalaman serta rekam jejak kegiatan rehabilitasi lingkungan, khususnya dibidang hutang Bakau (mangrove) di pulau Batam, tentunya tidak terlepas dari peran berbagai pihak.

Pemerintah, Perusahaan, Media masa, Masyarakat dan LSM, dari kelima pilar tersebut menempati porsi-porsi tertentu dan dapat berdiri sendiri maupun berkoloborasi dengan pilar yang lain.

Berdasarkan pengalaman selama bertahun-tahun kami berusaha menumbuhkan kepercayaan dan simpati dari berbagai pihak yang kami sebutkan diatas.

Dengan masyarakat kami membuat mereka sebagai lini terdepan dalam pengawasan,
Dalam berbagai kesempatan pertemuan dengan masyarakat Pulau Selat Nenek, Pulau Kasu kami mensupport agar mereka melakukan tanam bibit bakau, yang hasilnya akan kami bantu mencarikan sponsor sebagai ganti pembelian polybag dan upah lelah

Dengan perusahaan kami berusaha mengikuti sistim akuntabilitas mereka, bahwa berapa pun yang disumbangkan mereka harus kita pertanggung jawabkan, meliputi, jumlah tanam, koordinat tanam, dokumentasi. serta akses yang luas untuk melakukan Audit lapangan.
Akses ini berupa  tempat yang reperesentatif, transportasi air, serta laporan secara berkelanjutan yang dapat mereka akses setiap saat,

Shelter Rumah Bakau Indonesia yang kami bangun tentunya mempunyai tujuan yang lebih besar, dari pada sekedar untuk tempat berteduh, atau sekedar menyeruput teh hangat.

Shelter ini menunjukan sebuah keseriusan, bahwa kami bertanggung jawab dan terbuka.
Bahwa kami mempunyai beberapa kekurangan sudah pasti, namun kami berusaha terus untuk terus belajar dan memperbaiki sistim dan menerapkannya dilapangan. (Rizaldy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar