Kamis, 12 Juni 2014

Amputasi Habitat Mangrove Di Pulau Batam

Hutan mangrove yang ada di pulau Batam semangkin hari semangkin keritis. Pada tahun 90 hutan mangrove primer yang ada di Pulau Batam sebanyak 19% dari total 41.500 ha luas darat pulau Batam, ini belum termasuk pulau sekitarnya.

Namun sekarang ini tahun 2014 kami membuka kepada publik dan memberitahukan kepada para
Sebagai aktivist yang konsen terhadap kelanjutan kehidupan Mangrove tentunya kami merasa tidak nyaman, apalagi ada pertanyaan dari seorang anak kelas 5 SD yang mempertahankan pernyataan bahwa Bakau itu batang pohonya hanya sebesar lengan orang dewasa, dan berdaun rindang.

Pengambilan Bungkat Bakau
stockholeder yang berkompeten di Batam bahwa hutan Mangrove primer (diameter 15-20 cm) kita hanya tinggal 1% (80 ha) atau + 600 ribu batang saja.
Lokasi Penyemaian Bibit Bakau
Pernyataan anak ini tentu ada benarnya bahwa dia melihat secara langsung saat kami membawa mereka berwisata melihat-lihat garis pantai yang ditumbuhi bakau. yang terlihat memang Bakau dengan dia meter setangan orang dewasa dan sangat rindang karena telah ditebang untuk diambil kayunya.
Sulit menerangkan bahwa diameter batang bakau bisa mencapai 15-20 cm, serta tingginya 15 meter lebih, karena faktanya memang tinggal yang seperti si anak katakan.

Kepedulian tanpa niat yang baik turut mereposisi hutan Mangrove.
Banyak yang perduli dengan keberadaan Mangrove, saat oknum nelayan bersuara mendemo perusak bakau mereka sangat peduli, saat aktivist lingkungan menanam bakau mereka lebih perduli, saat pemerintah membuat peraturan untuk melindungi mangrove mereka perduli.
Mari kita jabarkan keperdulian mereka dari kacamata yang berbeda dan terjadi dilapangan.
Nelayan sebagai puncak pemanfaat sisi ekonomis dari habitat mangrove ternyata tidak lebih  baik dari perusak itu sendiri, mengapa demikian, terdapat 32 mil garis pantai Batam yang tereposisi dari habitat mangrove menjadi kawasan industri, merupakan persetujuan nelayan, mereka berteriak lalu mendapat ganti rugi, lalu mereka menerima karena mereka berpikir masih banyak habitat seperti ini ditempat lain, tetapi apa lacur derasnya pembangunan, membuat hutan mangrove yang pikir mereka masih luas secara cepat berubah menjadi hutan beton.

Aktivist lsm, banyak dari mereka mempublikasi kegiatan tanam dibarengi acara seremoni, megah dengan
Saat mereka tanam 10 ribu pohon mangrove ternyata mereka telah menghancurkan 10 ribu pohon bakau serta mengahancurkan kesempatan lembaga atau aktivist lain sebanyak jutaan pohon Bakau.
Saat mereka menanam rata-rata tidak berhasil, tingkat mortalitas yang begitu tinggi karena berbagai faktor, rata-rata mereka mengorder anakan bakau yang diambil dari alam dua hari sebelum acara, bukan berdasarkan persemaian.

Lokasi Tanam Anakan Bakau
dukungan pers hingga gaungnya terdengar sampai keluar negeri, tapi sangat sedikit yang mempublikasikan secara laten perkembangan yang mereka tanam, banyak organisasi yang melakukan tanam bakau sempena hari bumi, hari lingkungan hidup, tetapi mereka turut menghancurkan habitat mangrove itu sendiri.
Sistim ini hanya mampu membuat Bakau bertahan seminggu, karena anakan tersebut akan mati karena stresing, serta akar rambut yang hilang saat pencabutan, elevasi pasang surut terus mengahantam anakan bakau.
Monitoring Mangrove
Layaknya bayi  yang baru lahir harus dikontrol dan dimonitor, jangan sampai ada gangguan selama 8-12 bulan, terutama faktor manusia yang berlalu lalang disekitar mereka.

Seremoni yang mereka lakukan serta biaya publikasi sungguh fantastis,bisa sepuluh kali lipat dari biaya penanaman. Kegagalan metode ini membuat donatur menjadi enggan untuk membantu para aktivist, laporan perkembangan kehidupan mangrove yang ditanam tidak pernah dilaporkan, menjadikan ini alasan perusahaan tidak mau aktif menanam bakau, lalu menutup pintu bagi para aktivist yang benar-benar mencintai dan merawat mangrove.

Tulisan ini hanya diperuntukan untuk orang,serta lembaga yang mengatas namakan lingkungan untuk kepentingan pribadi, tanpa mengikut sertakan kepentingan lingkungan itu sendiri.(R001)



 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar