Minggu, 20 November 2016

Goresan Alam, Bukti Kami Pejuang

Aktivist dan Aktivist

Masih dikelas alam RBI, banyak cerita pernak-pernik sebuah kejadian, menjadi bingkai yang menghidupi sebuah potert kepedulian akan alam.
Kali ketiga gadis ini mengunjungi RBI, kali ketiga juga dia menanam anakan-anakan bakau, keringat, dan letih dirasakan kecil, hingg luka menjadi sebuah cerita.
Bahwa perlu pengorbanan, untuk mencapai shelter RBI, berjalan sejauh 700 meter dari jalan aspal karena jalan tanah tidak mampu dilalui bis besar, apalagi penghujung tahun dimana intesitas curah hujan semangkin tinggi.

Saat etape pertama dilalui,  masuk etape kedua menyusuri jalur rawa untuk menanam anakan bakau, jalur ini merupakan sarana pembuktian, yang dapat membedakan para penikmat dan penggiat lingkungan, etape menyusuri tanah berlumpur sedalam matakaki hingga lutut, jalur dimana para reptil dan kerang-kerangan bersembunyi malu menyambut para penggiat, yang mereka tahu akan menyulam bakau terkoyak, menyulam bakau-bakau menjadi rumah mereka yang nyaman, minimal mereka tahu bahwa para penebang tidak berani lagi merobohkan rumah mereka dengan kapak-kapak yang tajam.

Para green warior terus merangsak maju, mencari celah tanah diatara akar bakau yang mati karena batang mereka telah dipotong, menancapkan para bayi bakau sebanyak-banyaknya demi sebuah harapan, bahwa ini akan tumbuh menjadi besar, kokoh menghalang badai, menghasilkan oksigen, rumah para reptil dan mahluk hidup penghuni asli rawa bakau.
Niat mereka satu penyelamatan lingkungan.

Namun niat baik bukan harus menjadi mudah, terkadang niat itu terus mendapatkan ujian dengan hambatan diluar kontrol para manusia, tidak jarang kaki-kaki yang terbalut sepatu karet mendapat luka, akibat ranting atau akar yang tajam. tergores, hingga terkoyak merupakan hal yang biasa malah ini menjadikan semangat tambahan serta sebuah kebanggaan, alam telah menulis dikaki-kaki mereka yang mulus, alam telah memahat media lembut dengan keangkuhan mereka, mengoyak, menggores sebagai bahasa kalbu, bahwa ini sertifikat alam, ini tulisan alam, hanya orang yang bercinta kasih dengan alam yang mengetahui, bahwa mereka telah berteman.

Salam Lestari.... !
Selamatkan Bakau...!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar