Sabtu, 05 November 2016

Menakar Peduli Para Pejuang Lingkungan

Batam 5 Nov 2016, Memasuki penghujung tahun 2016 shelter Rumah Bakau Indonesia yang terletak di Tg Piayu Kota Batam terlihat intesitas kegiatan semangkin tinggi, bahwa kami RBI terus melakukan kegiatan-kegiatan baik secara tertutup maupun terbuka.
Kegiatan menyulam bakau diwilayah keritis terus diadakan hari demi hari dengan mengandalkan teman-teman aktivist dalam tim kecil.

Kami Merayap Teman

Tim kecil yang efektif terus memindahkan anakan bakau dari pembibitan ke lokasi tanam, lalu melakukan pembibitan baru secara priodik sesuai kapasitas.
Hal ini dilakukan mengantisipasi medan tanam serta faktor pasang surut air laut, bahwa saat surut dan pasang surut air laut terus berganti, sehingga disusun kegiatan tanam saat surut siang hari sesuai kelender Pasut (pasang Surut), sedangkan malam hari penanaman tentunya sangat kami hindari.

Pada kegiatan terbuka, dengan melibatkan banyak orang serta organisasi kami laksanakan secara priodik dengan susunan kegiatan yang matang.
Bagi aktivist rumah bakau tamu undangan adalah segalanya bagi kami, memuliakan mereka dengan menyiapkan segala sesuatu untuk menyamankan mereka adalah prioritas bagi kami.
Kami Muliakan Para Tamu
Namun alam berkehendak lain saat itensitas hujan yang tinggi pada bulan November membuat akses jalan kelokasi RBI menjadi licin berlumpur, begitu juga dengan lokasi shelter RBI.

Hampir 200 orang manusia yang terlibat dalam rangka hari Puspa dan Satwa Nasional 2016 terus melangkah tapak demi tapak menyusuri medan berlumpur yang licin, motor tergelincir dan jatuh, mobil bergerak seperti kelinci di es beku, hanya kendaraan dengan gardan ganda yang mampu secara stabil mencapai lokasi RBI, selain itu, harus berpikir ekstra hati-hati.

Kami telah melihat dan menyaksikan, bagaimana mereka bersemangat dan tidak membatalkan niat, para peserta dan tamu undangan tidak surut walau setapak, tidak terdengar telepon nyinyir yang minta dijemput, atau wajah berkerut, malahan ada seorang wanita dengan wajah begitu gembira menggambarkan perjalanannya menggunakan motor metik, ini sungguh luar biasa.
Terlihat jelas bahwa undangan para Bakau untuk mempertahankan keberadaan mereka begitu dalam dan berkesan dihati para pejuang.
Edukasi Bakau Sebelum Kegiatan

Bahwa kami begitu gembiranya menyambut mereka, bahwa kami juga merasakan mereka bangga akan keberadaan kami, bahwa mereka manusia-manusia yang cuma berkepentingan demi kelestarian alam, Salam Lestaree !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar