Pulau Labu 28 Maret 2014. Tidak terasa Puluhan ribu Bibit Bakau yang diberi nama Bungkat telah tumbuh
Rasa terbayar sudah jerih payah, membentuk cikal bakal pembibitan Mangrove di Pulau Labu. Bukan sedikit dana yang kami gelontorkan bagi kelompok aktivis yang rata-rata kantongnya agak tipis, bukan sedikit waktu para aktivist tersita membidani lahirnya Nurshery Mangrove di Batam.
menjadi anakan bakau yang siap tanam. Sebagai aktivis yang meletakkan dasar-dasar pembibitan mangrove secara konsisten di Pulau labu Batam, sudah tentu hati kami telah menjadi girang.
Namun hal yang paling sulit kami rasakan saat ribuan anakan mangrove hilang tersapu arus deras dan gelombang pasang pada Bulan Desember 2013, hal ini luput dari perhitungan kami, sehingga tidak sempat melakukan antisipasi.
Melihat dan merasakan kondisi saat itu, kami bukannya patah semangat dan menjadi lembek, jangankan hilang ribuan mangrove, masuk penjara saja pernah kami rasakan sebagai seorang aktifist bukan maling, atau cabul. Mental, asa dan urat takut akan kehilangan rasanya sudah jauh dari badan kami.
belasan ribu kantong, menjadikan pembibitan Mangrove Pulau Labu hidup kembali, pasca terseretnya ribuan anakan bakau. Penggantian ribuan bibit yang hilang dapat dipulihkan dalam waktu tiga bulan. memang bukan waktu yang singkat, tapi kami mampu recovery bukan hanya sekedar masturbasi meng-angankan kegiatan pemulihan lingkungan tetapi diam ditempat.
Konsistensi serta kemauan yang kuat membuahkan hasil yang padan, anakan bakau semangkin tinggi mencapai 1 meteran sehat dan berdaun lebat, hingga sudah mulai dilangsir penanamanya, untuk program penanaman 100 ribu mangrove . (Red 001)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar