Minggu, 06 April 2014

Tanam 100 Ribu Bakau

Seratus Ribu Bakau Mulai Kami Tanam

Pulau Dangsi, Batam. 6 April 2014. Rehabilitasi mangrove
di wilalayah Batam mulai
dilaksanakan oleh Aktivist lingkungan yang tergabung dalam Selat Bulang Monitoring.Kegiatan
penanaman 100 ribu mangrove yang dicanangkan oleh Direktur Eksekutif Cisha Indonesia Rizaldy
Ananda pada saat kegiatan peresmian Boat pemantau lingkungan "Dugong" pada bulan April 2013.


  Kami telah mempersiapkan secara matang, mulai dari pemilihan bibit, pembibitan, penanaman hingga pengawasan. Awang Congkang menyatakan bahwa Nurshery telah menghasilkan anakan bakau sebanyak 25 ribu anakan bakau siap tanam, dan ini kita terus melakukan pembibitan hingga target100 ribu mangrove dapat kita tanami tanpa membuat kebohongan.

    Hari ini kami sudah melakukan penanaman 3,850 mangrove yang terdiri dari anakan serta bungkat (bibit Mangrove), kami memilih jenis Belokap masih dalam suku  Rhizophoraceae mangrove yaitu jenis Bakau yang ditanam paling terdepan mendekati bibir pantai.

    Lokasi penanaman yaitu Busung Sei Langkai  yang merupakan busung lumpur sedalam pinggang
orang dewasa ,selanjutnya awang mengatakan era tahun 80' merupakan busung Bakau primer dimana habitat udang, kerang-kerangan, kepiting serta ikan-ikan kecil dan sedang hidup dan berkembang biak.

Area seluas  11 ha bukan lah sebuah medan yang gampang ditanami, selain lumpur yang dalam, hingga menyulitkan penanam melakukan penanaman, sisi lain adalah adalah airnya sangat gatal dan berbau. ini semuanya diakibatkan oleh air limbah rumah tangga sebanyak 125 KK bermuara pada Sungai Langkai dimana lokasi Busung langkai hanya berjarak 1 Km dari muara tersebut, tetapi akan kami kembalikan kebentuk asal agar para nelayan disini dapat menikmati hasilnya dikemudian hari.

    Direktur Operasi Tanam Bakau 100 ribu, Awang Congkang meyakinkan kepada para donatur kegiatan, bahwa kegiatan tanam 100 ribu mangrove tahun 2014-2015 dapat tuntas dilaksanakan pada Juni 2015 sempena Hari Lingkungan Hidup sedunia.(Red 001)



2 komentar:

  1. kegiatan yg harus didukung oleh semua pihak karna hutan bakau titipan anak cucu..bukan untuk di rusak akibat dari perkembangan suatu daerah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks bro, masih banyak tantangan karena hutan bakau di Batam sudah dikapling-kapling.

      Hapus